Geliat pariwisata di pesisir pantai Jepara serta di kepualau Karimunjawa ternyata berdampak besar pada nilai investasi di Jepara. Tercatat hingga pertengahan tahun ini telah banyak investor yang menanamkan modal di Jepara.
Diantaranya pendirian hotel berbintang tiga di Karimunjawa oleh investor Surabaya, pendirian ekowisata, waterpark, dan hotel di daerah Mororejo dan Pantai Pailus, Desa Bondo, Kecamatan Mlonggo oleh investor asal Jakarta.
Tidak hanya wisata Jepara, industri non mebel di Bumi Kartini mulai dilakukan. Teranyar pendirian industri kabel mobil oleh investor asal negeri sakura, Jepara. Menurut Sekda Jepara Sholih, khusus pendirian industri kabel akan dibangun di Desa Plang, Kecamatan Mayong. Lahan yang telah disiapkan antara 9-10 hektar. Dan akan diopersikan di 2014 mendatang.
”Uniknya dalam perusahaan ini 95 persen yang dibutuhkan adalah tenaga wanita,” katanya.
Sedangkan jumlah tenaga yang dibutuhkan, menurutnya tidak akan cukup dengan mengandalkan tenaga kerja dari kabupaten Jepara. Alasannya, tenaga kerja yang dibutuhkan mencapai empat ribu tenaga kerja.
“Rencannya kami akan koordinasi dengan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnsonakertrans) Jepara. Kami akan ambilkan dari masyarakat yang mencari tenaga di dinas tersebut. Kalau kekurangan, kami akan mengambil dari tenaga kerja kabupaten sekitar. Semisal Demak, Kudus, dan Pati,” jelasnya.
Menurutnya, perusahaan yang bernama PT Sami tersebut, akan memproduksi kabel-kabel mobil yang didistribusikan ke seluruh dunia. ”Pembangunan pabrik di Jepara ini yang kelima. Untuk di Indonesia itu telah dibangun di beberapa daerah diantaranya Kabupaten Semarang, Kota Semarang, dan Jawa Barat,” jelasnya.
Disinggung terkait nilai investasi yang ditanamkan, Sholih mengaku belum tahu pasti. Tetapi beberapa telah mengajukan penawaran ijin ke Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPMPPT) Jepara.
Terpisah wakil bupati Jepara Subroto menambahkan saat ini Jepara dipandang oleh investor sebagai gadis cantik yang elok. Alasannya banyak hal keuntungan ketika menenamkan modal di Jepara. Mulai dari wisata sampai pada dunia industri.
Diantaranya alasannya mengapa investor memilih Jepara yaitu nilai upah minimum kabupaten yang terjangkau bagi pengusaha yaitu Rp 875 ribu. “Jika dibandingkan jika perusahaan membayar umk Rp 900 ribu, maka ketika melakukan investasi di Jepara, pegusaha mampu menghemat Rp 1 miliar lebih selama setahun,” ungkapnya. (murianews)
Judul:
Investor Lirik Jepara
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Sabtu, September 14, 2013
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Sabtu, September 14, 2013
0 komentar :
Posting Komentar