Kamis, April 25, 2013

Tanggul Jebol Ditutup, Demak-Jepara Lancar


Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, Is Prasetyo Basuki mengatakan, tanggul kanan Sungai Wulan yang jebol sudah berhasil ditutup, kemarin, sekitar pukul 14.30. Selanjutnya, perbaikan tanggul ini dilanjutkan dengan perkuatan pada bagian atas dan lereng tanggul. "Kami berupaya keras agar tanggul tidak jebol lagi.
Saat ini terus dilanjutkan untuk perkuatan dan dilembur sampai malam," katanya, Rabu (24/5). Dia berharap curah hujan di wilayah timur pantura seperti Blora hingga Purwodadi segera berkurang, sehingga debit Bendung Kelambu tidak tinggi. Ke depan, pihaknya akan mengusulkan proyek perkuatan tanggul kritis. BBWS mencatat sedikitnya ada tiga titik pada tanggul Sungai Wulan yang kritis dan menjadi prioritas perkuatan.
Sementara itu, Aster Kasdam IV/Diponegoro Kolonel Arh Nurudin Tanthawijaya saat meninjau tanggul berharap dan meminta agar pembangunan serta perbaikan tersebut bisa dikerjakan secara baik, kokoh dan professional. "Kalau perlu dilaksanakan overtime, sehingga bisa selesai dengan baik dan masyarakat bisa merasa nyaman," katanya.
Pada kesempatan itu, dia menyatakan prihatin atas bencana banjir yang telah dua kali ini dialami masyarakat di Kecamatan Mijen. Jika dibutuhkan, pihaknya siap membantu dalam misi kemanusiaan. Berdasarkan pantauan, kondisi badan Jalan Raya Mijen yang menjadi akses penghubung Demak- Jepara sudah kering dari genangan. Namun ketinggian genangan di wilayah permukiman yang berdekatan dengan tanggul masih berkisar 25-35 cm.
Sertu Suyoto, anggota Kodim 0716/Demak yang bertugas di posko Kecamatan Mijen mengatakan, tempat pengungsian di Welahan Jepara sudah ditinggalkan korban banjir yang mayoritas berasal dari Desa Jleper dan Desa Ngelo Kulon, Mijen. "Mereka sudah kembali ke rumah untuk membersihkan perabot yang terendam banjir,"imbuhnya.
Terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak Bambang Saptoro mengungkapkan, dapur umum masih berdiri meski para pengungsi sudah mulai pulang ke rumah. Menurutnya, sistem deteksi dini bencana banjir ini sudah berjalan maksimal. Debit Bendungan Klambu hingga elevasi air di Sungai Wulan terus terpantau.
Informasi jebolnya tanggul juga tersampaikan ke warga setempat, sehingga korban bisa diminimalisasi sedini mungkin. "Upaya prioritas kami ketika bencana banjir terjadi adalah menghindarkan resiko jiwa dengan mengevakuasi warga ke tempat lebih tinggi,"tukasnya.
(suara merdeka)
thumbnail
Judul: Tanggul Jebol Ditutup, Demak-Jepara Lancar
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh

Produk Terkait Seputar Jepara :

0 komentar :

Posting Komentar

 
Template Credit to Bamz